Kehilangan, Jatuh, Menemukan, Bangkit, Hancur, Kepastian,Tawa, Senyum & Air Mata

Kehilangan, Jatuh, Menemukan, Bangkit, Hancur kembali, Kepastian yang menjauh hingga Tawa, senyum sampai pada akhirnya menangis itu adalah hal yang wajar yang biasanya dialami oleh banyak orang di luar sana atau bahkan diri kita sendiri. Jangan merasa takut ketika kamu harus melewati mereka semua, kamu tidak akan menemukan apapun ketika kamu menghindari mereka, karena mereka adalah bagian dari setiap perjalanan mu. Maka nikmatilah.

Coba renungkan hal berikut, yang mungkin kamu tidak pernah terfikir atau bahkan melintas di pikiran mu sendiri. Lakukan hal berikut sebelum kita mulai :
1.       Carilah posisi duduk yang relax
2.       Tenagkan pikiran, lepaskan beban mu hari ini
3.       Bersandarlah pada sandaran kursi mu
4.       Dengarkan music yang membuat mu nyaman
5.       Lalu pejamkan mata mu
6.       Resapilah setiap lelah mu, berdamailah dengan dirimu sendiri

Jika kamu telah berhasil melakukan itu semua, mari kita mulai saja renungan receh ini tapi semoga sedikit bisa membantu ya. Pertama kita akan bahas mengenai “Kehilangan, Jatuh”, dua komponen kata yang memiliki arti kepahitan. Tapi tunggu dulu kita sama kan persepsi mengenai arti ketiga kata tersebut ya, “Kehilangan” biasanya identik dengan perasaan  mengikat sehingga menimbulkan rasa “terbiasa bersama atau intens dalam pertemuan, kedekatan yang mungkin akan sangat erat” hingga pada suatu waktu kita lupa jika waktu itu berputar dan apa yang kita miliki akan kembali pada pemilik sesungguhnya yaitu TUHAN. Dan Tuhan lah yang berhak menentukan atas apa yang kita miliki, dan “Merelakan” atau kata lain “Ikhlas” itu dapat mengurangi sedikit rasa kehilangan itu dan yakinlah setelah fase ini berakhir kamu akan mendapatkan sesuatu yang sangat special yang nantinya hanya kamu yang akan mengetahuinya.

Lakukan ini mulai hari ini, dan ini memang gak mudah aku sendiri mengakui hal tersebut, tapi kalau kita tidak memulainya dari sekarang, mau sampai kapan kita dikuasai rasa kehilangan itu ??

Selanjutnya, kita akan masuk ke pembahasan “Jatuh”, dan apa sih sebenernya arti dari “Jatuh” ?, apakah kepahitan? (Ohh ini sudah tentu), tapi apakah “jatuh” ini sangat mempengaruhi kehidupan mu ?. Yuk kita merenungkan sejenak kembali sambil mendengarkan music favorite masing – masing ya J. Jadi gini loh para pembaca ku sekalian,  “Jatuh” itu adalah fase dimana posisi kita berada dibawah namun seharusnya pada fase ini kita bisa lebih tau kekurangan kita sehingga dimasa yang akan datang kita akan mampu memperbaiki apa yang telah kita perbuat dimasa sebelumnya.

Ketika kita dalam keadaan “Jatuh” memang akan terasa sangat berat dan aku pun mengakui akan hal tersebut, semua beban mu akan terasa berkilo kilo berada tepat diatas pundak mu. Rasa lelah, marah, atau bahkan kecewa akan bercampur menjadi satu menciptakan sebuah rasa yang dinamakan dengan “Putus Asa”, dan ini akan berkembang jauh lebih buruk jika kamu tidak dapat menghentikan apa yang saat ini terjadi pada diri mu sendiri. Sekarang pilihannya kamu mau atau menolak apa yang untuk mengahiri perasaan “Jatuh” itu, semua ada di tangan masing – masing.

Yess, untuk pembahasannya kita keep sampai disini dulu ya .... 
sama - sama buka mata, tarik nafas dalem - dalem terus buang pelan - pelan dan rasain apa yang kamu rasain sekarang. Kalau masih ada yang ngeganjel coba ambil kaca terus ajak diskusi diri kamu sendiri. Dan temuin jawabannya ya karena jawaban itu ada di dalam hati kamu yang paling dalem cuman sekarang jawaban itu lagi kamu kubur jauh kan?.


To Be Continue ........

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Dreams

When You Love Someone

Hai, How Are You ??