Ayah
Ayah jika waktu dapat ku
putar kembali kemasa lalu aku ingin kembali ke masa dimana kau berada
disampingku dan memelukku dengan eratnya, namun kini semua hanyalah
tinggal kenangan antara kasih sayang mu yang selalu ku rindukan.
Tangisan ku kini tak lagi
reda seperti masa lalu disaat tangan mu menghapus bulir air mata itu
dari pipi ku, tak pernah ku rasakan lagi belain kasih sayang mu ayah,
belum sempat aku membahagiakan mu namun kau telah hembuskan nafas
terakhir mu, tak pernah ku duga sebelumnya dan tanpa ku berfikir
sejauh itu di usiaku yang belia kau tinggalkan aku sendiri.
Ayah, taukah engkau jika
aku sangat merindukan mu, merindukan tiap belaian kasih sayang mu,
merindukan amarah mu, merindukan luapan amarah mu pada ku dan tau kah
engkau wahai ayah ku aku sangat mengiginkan hadir mu dalam hidup ku,
apakah aku harus menemui mu saat ini juga untuk memeluk mu dan
mengatakan keluh kesah ku pada mu, untuk berkata pada mu “ Ayah aku
letih “
Terakhir kali kau genggam
tangan ku dengan raga mu yang membeku kau katakan pada ku “ Jangan
takut karna nantinya kau akan berdiri sendiri dan mengdapi semuanya
tanpa bantuan ku lagi “ terakhir kalinya kata itu yang ku dengar
dari mu ayah, dan taukan engkau bahwa saat itu hati ku hancur karna
ku lihat kau tak lagi bernafas dan jantung mu tak lagi berdetak.
Apakah seperti ini cara mu
mendidik ku menjadi anak yang selalu ingin kau banggakan, Ayah nama
mu selalu ku ingat hingga kita bertemu kelak di surga dan nanti akan
ku ceritakan segala hal yang ku lakukan dan akan ku katakan pada mu
aku sangat merindukan mu.
Comments
Post a Comment